banner 970x250
banner 970x250 banner 325x300
DIKBUDPAR

Semarak Festival GAU MARAJA Leang-Leang 2025

Menteri Fadli Zon Apresiasi Budaya Lokal yang Mendunia

banner 970x250 banner 970x250

MEDIAAKTUAL.COM – MAROS :

Gelaran Festival Budaya GAU MARAJA Leang-leang Maros 2025, sangat fenomenal dan menggaung di jagat nusantara mapun dunia.

banner 468x60

Begitu impresifnya, festival ini dibuka langsung Menteri Kebudayaan Fadli Zon, berlangsung di Lapangan Pallantikang, Kompleks Kantor Bupati Maros, Kamis 3 Juli 2025.

Momen Festival Gau Maraja Leang leang, merupakan rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-66 Kabupaten Maros.

Pembukaannya, ditandai dengan penabuhan gendang oleh Fadli Zon didampingi Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati; Ketua DPRD Maros, Andi Rachmatika Dewi; Bupati Maros, Chaidir Syam, dan pejabat lainnya.

Menteri Fadli menyebut, pelaksanaan Gau Maraja Leang-leang sebagai bentuk sinergi kuat antara pemerintah pusat dan daerah dalam memajukan kebudayaan.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang luar biasa,” ucapnya.

Fadli menekankan, pentingnya keterlibatan generasi muda dalam menjaga budaya.

“Tradisi tidak boleh hanya dikenang, tetapi harus dihidupkan kembali dengan partisipasi aktif anak-anak dan remaja,” harapnya.

Secara khusus, mantan Wakil Ketua DPR RI inipun mengingatkan harapan Presiden Prabowo melalui Astacita pentingnya harmoni budaya dan lingkungan.

Dan itu, jelas Fadli, sangat sejalan dengan semangat Festival Budaya Gau Maraja.

Sementara itu, Bupati Maros Chaidir Syam mengatakan peringatan HUT ke-66 Kabupaten Maros kali ini begitu istimewa.

“Karena di ulang tahun ke-66 ini , sebagaimana angka kembar di dalamnya, juga hari lahir ini, adalah kegiatan kembar bersama Festival Gau Maraja Leang-leang,” katanya.

Dikatakan, ini momentum emas untuk menunjukkan kekayaan budaya Maros kepada nusantara.

“Jadi di festival ini semua bersatu, berkolaborasi menunjukkan potensi kekayaan budaya Kabupaten Maros,” pungkas Chaidir Syam.

Disebutkan, Kawasan Leang-leang merupakan satu-satunya Taman Arkeologi di Sulawesi Selatan dan menjadi bukti keberagaman budaya sekaligus sejarah peradaban dunia.

“Di Leang Karampuang, Maros, kita temukan lukisan dinding tertua di dunia yang berusia 51.200 tahun yang lalu. Ini warisan dunia yang harus kita jaga bersama,” ungkapnya.

Selain itu, tak hanya jadi ruang ekspresi budaya, tetapi juga jadi panggung pembuktian bahwa Maros adalah pusat sejarah dan peradaban manusia purba yang penting di Indonesia, bahkan dunia.

Untuk diketahui, Gau Maraja kali ini mengangkat tema “Leang-leang Goes to World Heritage & Megadiversity”.

Festival dibuka dengan pertunjukan budaya seperti Perkusi Balil Sumange, Amancak, Aru, Tarian Peppe-peppe, dan Tari Pakarena.

Kemudian ada pertunjukan tari kolosal berjudul Bate’: Jejak Peradaban, yang melibatkan lebih dari 250 pelajar dari tingkat SD hingga SMA se-Kabupaten Maros.(red)

KABIRO : Mansyur

REDAKTUR : Haji Tajuddin

banner 970x250 banner 970x250