MEDIAAKTUAL.COM – MAKASSAR :
Berharap modus kejahatannya bakal mulus, eh eh, ternyata endingnya sangat memalukan dan harus berurusan hukum.
Fenomena kelam itulah, dialami tiga orang terduga sindikat pencurian sapi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang Manggala Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Kelicikannya, para pelaku melakukan pencurian dengan mengangkut sapi menggunakan sendok ekskavator lalu membawanya dengan mobil pengangkut sampah.
Namun, selihai-lihainya mengelabui petugas, toh aksi kriminal tiga pelaku akhirnya terkuak.
Mirisnya, pelaku bernama Ambo Reppe (23) sebagai honorer kantor Kecamatan Rappocini dan Hasrullah (31) bekerja sebagai honorer Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar.
Sedangkan, untuk Saldi (31) merupakan otak kasus pencurian sapi ini merupakan pedagang.
Perawakan ketiganya tampak orang tak berdosa. Tapi, nyatanya watak santunnya justeru mengecoh orang lain.
Pelaku Saldi, tampak berambut gelombang, bertubuh gempal, dan berkumis.
Sementara, Hasrullah berambut panjang dan juga berkumis. Adapun Ambo Reppe terlihat lebih kurus, berambut berombak, dan mengenakan jaket hitam.
Kapolsek Manggala AKP Samuel To’longan menyebut, pihaknya telah mengamankan t tiga orang pencuri sapi, Kamis 19 Juni 2025.
Dikatakan, kasus ini terbongkar setelah korban mendapatkan informasi dari warga terkait sapinya yang hilang telah dibawa menggunakan mobil sampah.
“Jadi korban membawa foto sapinya yang hilang dan mendapatkan informasi dari warga di TPA bahwa sapinya itu telah diangkut dengan salah satu mobil sampah. Korban lalu melaporkan kejadian itu kepada kami, hingga langsung ditindaklanjuti,” terangnya.
Samuel mengungkap, para pelaku memanfaatkan sapi yang sedang mencari makan di lokasi pembuangan sampah.
Sapi kemudian diangkut menggunakan sendok ekskavator kemudian diangkut ke truk sampah.
“Dua orang bertugas untuk mematahkan sapi dengan ekskavator dan kemudian diangkut dengan mobil pengangkut sampah. Kemudian sapi tersebut dibawa ke Saldi untuk dipotong dan dijual secara eceran dengan harga normal agar tak dicurigai,” bebernya.
Disebutkan, biaya operasional pencurian dibagi ke para pelaku. Hasrullah, selaku sopir ekskavator menerima upah antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.
Sedangkan, Ambo Reppe, selaku sopir truk sampah diberi Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per eksekusi.
“Kami temukan ada 14 nota penjualan sapi dari Saldi dengan total kurang lebih 180 juta yang dilakukan selama 2 tahun,” tukas Samuel.(red)
KORLIP : Saiful Ngemba – Agussalim
REDAKTUR : Mustafa