MEDIAAKTUAL.COM – MAKASSAR :
Sebuah insiden memalukan terjadi di Jalan Topas Raya, Makassar, yang melibatkan Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros, seorang pengusaha warung mie dan sekelompok mahasiswa.
Perselisihan tersebut, diduga dibekingi oleh oknum polisi dari Intel POLDA Sulawesi Selatan, 10 Juni 2025
Pemicu adu mulut parkir kendaraan ‘semau gue’ yang menghalai kegiatan usaha.
Kala itu, Kepala Dinas BPBD Maros kembali memarkirkan mobil dinasnya di depan pintu masuk sebuah warung mie.
Pemilik warung, Pahlevi mengatakan, mobil tersebut bukan pertama kali diparkir di lokasinya.
Tetapi, sudah pernah menegur secara baik-baik agar kendaraan dinas tersebut tidak diparkir di halaman warung yang menjadi area utama untuk pelanggan makan.
“Saya sudah pernah tegur orangnya secara baik-baik, bahkan saya datangi langsung di tempat nongkrongnya di Cafe Storia hanya untuk sampaikan supaya mobilnya jangan lagi parkir di situ. Tapi tidak lama, datang lagi dan parkir di tempat yang sama,” ungkapanya.
Merasa jengkel karena tegurannya diabaikan, pemilik warung memilih untuk tidak lagi mengonfrontasi langsung dan menunggu pemilik kendaraan datang sendiri.
Ketika sopir Kepala Dinas datang, ia diarahkan untuk memanggil atasannya.
Alih-alih datang sendiri, Kepala BPBD Maros muncul bersama beberapa orang yang diketahui adalah anggota Intel dari POLDA Sulawesi Selatan.
Salah satu di antaranya, yang berinisial UD, justru bersikap arogan dan mengintimidasi mahasiswa yang saat itu nongkrong dan membela pemilik warung.
Saksi mata menyebutkan bahwa oknum polisi tersebut melontarkan tantangan serta melakukan gerakan yang dinilai mengarah pada pengancaman.
Aksi ini, memicu ketegangan yang berujung pada cekcok antara pihak polisi dan mahasiswa.
Mahasiswa Turun Tangan, Dugaan Pelanggaran Pajak Terkuak
Dalam suasana memanas itu, salah satu mahasiswa sempat memeriksa nomor pelat mobil dinas tersebut dan menemukan dugaan bahwa kendaraan itu menunggak pajak.
Setelah insiden mereda, kedua pihak memilih mundur tanpa penyelesaian yang jelas, dan masing-masing mengklaim tidak bersalah.
Namun, Lembaga Pemerintahan Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Bosowa (PEMA FT UNIBOS) menyatakan sikap untuk terus mengawal kasus ini.
Mahasiswa telah menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor POLDA Sulsel, menuntut klarifikasi atas keterlibatan aparat kepolisian dalam membekingi pejabat yang bertindak semena-mena.
“Kami akan lakukan Aksi lanjutan di depan Kantor BPBD Maros untuk menuntut pertanggungjawaban dan transparansi,” ancamnya
Perilaku aparat dan pejabat publik seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat.
Namun m, kejadian ini justru menunjukkan indikasi penyalahgunaan kekuasaan serta arogansi jabatan yang merusak kepercayaan publik terhadap institusi negara.
“Diharapkan, pihak berwenang segera melakukan investigasi mendalam atas kejadian ini dan menindak tegas oknum yang terlibat,” pinta salah satu Mahasiswa yang enggan disebutkan namanya.(red)
REDAKTUR : Rukli R OmCos
R