banner 970x250
banner 970x250 banner 325x300
DAERAH

Rest Area Jeneponto Berpotensi Mubazir

banner 970x250 banner 970x250

MEDIAKTUAL.COM – JENEPONTO :

banner 468x60

Selangkah lagi, pembangunan Rest Area atau tempat peristrahatan Kabupaten Jeneponto, segera rampung.

Progres pembangunannya pun, sudah ditinjau langsung Komisi D DPRD Sulsel, Kamis 20 Mei 2021.

Secara fisik, rest area yang terletak ditepi bukit Karama yang terjal  Desa Banrimanurung Kec.Bangkala Barat, sudah hanpir rampung.

Yang tersisa, tinggal penataan jalan, area parkir, foodcourt dan ornamen lainnya.

Kunker para wakil rakyat tersebut, dipimpin Ketua Komisi D Rahman Pina  didampingi sejumlah anggota, di antaranya, Mulyadi Mustamu, Syarif Patta, Andi Sugiarti Mangung Karim, Capt Hariady, Muhtar Badawing, Suwardi Haseng dan Ansyari Mangkona.

Juga, hadir Sekretaris Bappeda Sulsel Junaedi, pejabat Dinas PUTR, dan Dinas Perhubungan Sulsel.

Di sela-sela peninjauan,  Dewan meminta Pemprov Sulsel untuk segera memungsikan aset daerah itu sehingga bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarat.

“Pembangunan Rest Area ini sebenarnya butuh 18 Miliar dan sudah digunakan Rp10,4 miliar. Sekarang, mengingat masa pandemi maka pengerjaannya sedikit. Yang harus dipikirkan bagaimana bangunan ini tidak rusak karena tidak digunakan. Solusinya, pempr9v mesti cepat memfungsikannya,” harap  Rahman Pina.

Pihak Dewan sendiri berjanji, akan menggelontorkan kembali dana tambahan sekitar  Rp5 miliar.

Tujuannya, terang Legislator Golkar iru,  agar rest area ini cepat difungsikan dan bisa lebih menarik untuk disinggahi.

“Nanti kita tambahkan anggaran sampa Rp5 miiar di APBD 2022 kalau tidak memungkinkan di APBD Perubahan 2021 sehingga landskapnya bagus dan menarik,” pungkasnya.

Selain janji anggaran tambahan, Komisi D meminta Pemprov Sulsel agar memastikan pihak yang akan mengelola Rest Area Jeneponto yang digagas Nurdin Abdullah.

“Pengelolanya harus dipikirkan. Kalau bisa tempat ini sebaiknya di pihak-tigakan jerimbang ditangani pemda agar lebih maksimal dan profesional pengelolaannya,” saran sejumlah anggota dewa.

Sementara itu, Sekretaris Bappeda Sulsel Junaedi mengakui, berdasarkan perencanaan awal, Rest Area ini akan dikelola Dinas Perindustrian.

Hanya saja, kata dia, pihaknya juga masih menunggu kajian ekonomi dari Unhas sehingga aset ini bisa lebih bermanfaat dan menguntungkan.

“Saya kira itu yang terpenting agar aset ini bisa segera digunakan,”  tukas Junaedi.

Terlepas rencana Pemprov Sulsel menghadirkan Rest Area dengan alasan memberdayakan dan menumbuhkan ekonomi warga di sektor UMKM namun sebagian publik banyak menyoroti keberadaanya.

Sorotan paling mengemuka adalah keraguan rest area ini bisa menarik  simpati dan minat orang-orang yang melintas.

Apalagi, lokasinya yang kurang strategis, selain jalur kelok dengan tanjakan dan penurunan,  para pengunjung pun diyakini takkan  dapat menikmati suasana indah, sejuk dan nyaman.

“Dikhawatirkan, kedepan rest area Karamaka ini hanya buang-buang anggaran alias mubazir saja. Bahkan, bisa senasib yang ada di Bantaeng, sepi pengunjung  dan kurang diminati untuk disinggahi,” tukas AMS Tahir Dg Pahinru, warga Turatea.(rir/red)

REDAKTUR : Faisal Mansur

banner 970x250 banner 970x250